Dasar Pendidikan di Singapura
Singapura, negeri yang memiliki begitu banyak nilai dan potensi besar dalam bidang pendidikan. Maka, bukan suatu hal yang baru dan mengherankan jika banyak orang tua berniat menyekolahkan anak-anaknya ke negeri tersebut. Menilik dari sistem pendidikan di Singapura yang memang sudah tersohor dengan kedisiplinannya dan teruji baik dalam berbagai bidang. Namun, seperti apakah dasar sekolah di negara singa tersebut? Apakah memiliki kemiripan atau pola yang sama dengan Indonesia?
Mari kita lihat dari pendidikan yang paling awal dari sebuah tatanan lembaga pendidikan. Pra sekolah atau yang biasa kita kenal dengan Taman Kanak Kanak. Di Singapura, periode ini memiliki program selama 3 tahun yang disediakan untuk anak berusia 3 hingga 6 tahun. Taman Kanak Kanak di Singapura bukan hal yang disepelekan, bisa dilihat dari banyaknya peran serta oleh Yayasan Masyarakat, Organisasi Sosial dan Bisnis, Perkumpulan Keagamaan dan lainnya. Bahkan surat ijin pun harus mereka dapatkan dari Menteri Pengembangan Masyarakat dan Olah Raga.
Secara sistem, tidak jauh berbeda dengan apa yang diterapkan di Indonesia. Lima hari dalam seminggu, dengan kurun waktu 3 hingga 4 jam per harinya. Program yang dikeluarkan pun dilakukan dengan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa asing. Kurikulum dalam Taman Kanak Kanak lokal tentunya memiliki sedikit perbedaan dengan kurikulum Taman Kanak Kanak di sekolah internasional.
Singapura memprioritaskan pendidikan paling mendasar sebagai salah satu fondasi terkuat dari sebuah lembaga. Potensi setiap siswa belum terlihat begitu jelas dalam tahapan pemula ini, karena setiap anak masih meraba-raba dunianya sendiri dan masih samar ke arah mana bakat dan minatnya. Namun setiap proses dijadikan efisien dan efektif oleh Singapura. Mereka tidak ingin membuang-buang waktu sedari dini. Setelah dasar pendidikan Taman Kanak Kanak teruji baik, setiap tingkatan lebih lanjutnya semakin dipertajam dan jelas memiliki kualitas lebih baik lagi. Hal ini yang menjadikan Singapura dikenal luas oleh negara-negara lainnya mengenai pola pendidikannya. Tak pelak, setiap anak yang lulus dari Singapura pun mampu membanggakan kedua orang tuanya.
Mari kita lihat dari pendidikan yang paling awal dari sebuah tatanan lembaga pendidikan. Pra sekolah atau yang biasa kita kenal dengan Taman Kanak Kanak. Di Singapura, periode ini memiliki program selama 3 tahun yang disediakan untuk anak berusia 3 hingga 6 tahun. Taman Kanak Kanak di Singapura bukan hal yang disepelekan, bisa dilihat dari banyaknya peran serta oleh Yayasan Masyarakat, Organisasi Sosial dan Bisnis, Perkumpulan Keagamaan dan lainnya. Bahkan surat ijin pun harus mereka dapatkan dari Menteri Pengembangan Masyarakat dan Olah Raga.
Secara sistem, tidak jauh berbeda dengan apa yang diterapkan di Indonesia. Lima hari dalam seminggu, dengan kurun waktu 3 hingga 4 jam per harinya. Program yang dikeluarkan pun dilakukan dengan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa asing. Kurikulum dalam Taman Kanak Kanak lokal tentunya memiliki sedikit perbedaan dengan kurikulum Taman Kanak Kanak di sekolah internasional.
Singapura memprioritaskan pendidikan paling mendasar sebagai salah satu fondasi terkuat dari sebuah lembaga. Potensi setiap siswa belum terlihat begitu jelas dalam tahapan pemula ini, karena setiap anak masih meraba-raba dunianya sendiri dan masih samar ke arah mana bakat dan minatnya. Namun setiap proses dijadikan efisien dan efektif oleh Singapura. Mereka tidak ingin membuang-buang waktu sedari dini. Setelah dasar pendidikan Taman Kanak Kanak teruji baik, setiap tingkatan lebih lanjutnya semakin dipertajam dan jelas memiliki kualitas lebih baik lagi. Hal ini yang menjadikan Singapura dikenal luas oleh negara-negara lainnya mengenai pola pendidikannya. Tak pelak, setiap anak yang lulus dari Singapura pun mampu membanggakan kedua orang tuanya.